Sarmi – MC Kominfo, Guna meningkatkan nilai kain tenun secara kualitas dan kuantitas, Dinas Pariwisata Kabupaten Sarmi mengadakan pelatihan menenun kain Terfo khas Sarmi kepada kelompok ibu- ibu, menggunakan alat tenun semi mesin, selama tiga hari, mulai dari hari Selasa, 28 Juni sampai dengan hari Kamis, 30 Juni 2022.
Kegiatan pelatihan yang melibatkan 15 (lima belas) peserta, mewakili 13 (tiga belas) kelompok ibu-ibu pengrajin kain Terfo di Kabupaten Sarmi, dan 3 (tiga) orang instruktur dari Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah, ditutup secara resmi oleh Plt. Sekda Kabupaten Sarmi Elias N. Bakay, SE mewakili Penjabat Bupati Sarmi. Bertempat di Gedung Kesenian Pemda Kabupaten Sarmi. Kamis, 30/06/2022.
Dalam sambutannya, Sekda Elias Bakay mengatakan, sektor pariwisata merupakan medium pembangunan ekonomi yang tidak memerlukan administrasi terlalu besar. Daya tarik wisata alam dan budaya merupakan modal utama untuk membangun pariwisata di kabupaten Sarmi.
“Potensi pariwisata kita sudah ada, tinggal kita sentuh sedikit saja, dengan membuat pelatihan-pelatihan atau bimbingan teknis seperti ini, keseriusan kita sangat penting.” Ungkapnya.
Dalam kesempatan pelatihan, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Maria Magdalena Marau, S.P, M.M mengatakan, melalui pelatihan ini, ibu-ibu dapat mengenal dan menambah wawasan cara membuat kain tenun Terfo dengan alat tenun semi mesin, sehingga secara kualitas dan kuantitas jadi lebih baik, baru sehari pembuatannya sudah mendapatkan 10 (meter) kain Terfo.
Menurut Marau, kelompok tenun kain Terfo ini sudah ada sejak lama, apa lagi dengan bantuan alat ini cukup mempermuda ibu-ibu yang punya kesibukan rumah tangga, dibanding menggunakan alat tenun tanpa mesin.
Lanjut Marau, pelatihan ini bermitra dengan pengrajin dari Kabupaten Klaten yang sudah lama dimulai, dan ini dilakukan secara bertahap sehingga harapannya dengan pelatihan ini ada kemajuan, supaya kedepannya nanti bisa menjadi oleh-oleh khas Kabupaten Sarmi.
Ibu Ripka Daber sebagai salah satu peserta dari Kampung Bagaiserwar, mewakili para peserta mengatakan, dengan adanya pelatihan alat tenun semi mesin ini, sangat mudah untuk kami membuat tenun Terfo, khususnya kami ibu rumah tangga.
“Kita biasa pakai alat tenun Terfo dari besi-besi, karena tempat tinggal dekat pinggiran pantai, jadi alat- alat yang kami biasa pakai itu mudah karat dan rusak akibat kena uap air laut. Dengan alat semi mesin begini kita bisa menenun Terfo sambil kerja pekerjaan rumah yang lain. Kami berharap kepada dinas terkait bisa bantu kami alat semi mesin pakai dinamo seperti ini, dan juga bisa bantu kami uang penunjang untuk kami belanja bahan.” Ucapnya.
Turut hadir dalam kegiatan penutupan, Ketua Dharma Wanita Kabupaten Sarmi, Ny. Rantina Bakay, Sekretaris Dinas Pariwisata Bernike Yarisetow, S.S, dan tamu undangan. (mb)