Wakili Pj Bupati Sarmi, Asisten 1 Buka Kegiatan Jambore Kader Malaria: Semua Pihak Bergerak Wujudkan Bebas Malaria Akhir 2026

0
269

Diskomimfo Sarmi – Mewakili Pj Bupati Sarmi, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sarmi, Michael A. Suruan, S.Sos., M.Si, membuka secara resmi kegiatan Jambore Kader Malaria untuk semua kader malaria yang berada di 10 puskesmas yang tersebar di Kabupaten Sarmi, bertempat di Lapangan Upacara Pemda Sarmi, Provinsi Papua, 30/10/2023.

Dalam acara pembukaan tersebut, Asisten 1 Michael Suruan, membacakan sambutan tertulis Pj Bupati Sarmi, Markus O. Mansnembra, S.H., M.M, mengatakan bahwa,
hari ini adalah hari yang sangat istimewa terutama bagi para pejuang malaria di kampung-kampung kita di Kabupaten Sarmi. Seratus tiga belas (113) kader malaria dari 56 kampung berkumpul di sini untuk saling menguatkan, berbagi cerita dan saling memotivasi satu sama lain. Pemerintah berterima kasih atas semua jerih upaya yang dilakukan kader malaria mulai dari memeriksa malaria dan memberikan obat, membantu pembagian kelambu massal, memantau lingkungan, menolong ibu-ibu hamil yang malaria, mengajak masyarakat hidup sehat dan menolong anak-anak usia sekolah terhindar dari malaria.

Lanjut, sambutan Pj Bupati mengatakan, eliminasi malaria adalah program nasional yang menuntut dukungan semua pihak dan bersama-sama bergerak mencapai Kabupaten Sarmi bebas malaria pada akhir tahun 2026. Itu adalah target yang di tetapkan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Bebas malaria bukan berarti tidak ada malaria sama sekali. Bebas malaria adalah tidak ada lagi kematian karena malaria, dan jumlah kasus malaria dapat di tekan sampai kurang dari 1 kasus per 1.000 penduduk.

Kabupaten Sarmi bersama 8 kabupaten/kota lainnya (Kabupaten Mimika, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Kerom, Kabupaten Asmat, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Boven Digul dan Kabupaten Mamberamo Raya) sedang berjuang menurunkan kasus malaria. Komitmen sudah digalang melalui pencanangan Gebrak Siaga Malaria yang difasilitasi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan pada 5 Oktober 2022 yang lalu, dan dihadiri perwakilan dari 9 kabupaten/kota kasus tertinggi di Papua. Apabila kasus malaria turun di 9 kabupaten/kota tersebut, maka kita optimis, Papua dapat bebas dari malaria. Setidak-tidaknya tidak ada lagi kematian karena malaria, anak-anak dilahirkan tanpa malaria, anak-anak kita dapat bersekolah dengan baik dan produktifitas kita akan meningkat. Malaria dan Stunting sangat erat. Anak-anak yang anemia karena malaria sangat mudah menderita stunting. Karena itu penurunan kasus malaria akan ikut menurunkan angka stunting pada anak-anak kita.

Pj Bupati juga mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sarmi telah mengeluarkan Peraturan Bupati No. 8 Tahun 2022 tentang Pedoman Percepatan Eliminasi Malaria di Kabupaten Sarmi. Saya berharap, Perbup ini dapat disosialisasikan dan diterjemahkan dalam bentuk kegiatan dan program yang mendukung eliminasi malaria di daerah ini. Program dan kegiatan eliminasi malaria tidak saja menjadi urusan Dinas Kesehatan, Puskesmas dan tenaga kesehatan. Lintas sektor baik vertikal dan horisontal perlu memasukkan kegiatan-kegiatan yang mendukung upaya eliminasi malaria ke dalam kegiatan mereka.

Saya mengharapkan Malaria Center yang telah dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati No. 188.4/224 Tahun 2020 menjadi simpul informasi, komunikasi dan dukungan lintas sektor dalam upaya percepatan eliminasi malaria di Kabupaten Sarmi. Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Kampung, Distrik, Kampung dan seluruh SKPD perlu duduk bersama dalam wadah Malaria Center. Kami berharap dengan Pedoman Percepatan Eliminasi Malaria yang sudah ada akan memperkuat sistem dan strategi percepatan eliminasi malaria yang melibatkan seluruh masyarakat dan lintas sektor di Kabupaten Sarmi.

Sesuai dengan Tema Hari Malaria Sedunia (HMS) tahun 2023, yaitu Dengan Investasi, Inovasi dan Implementasi Kita Capai Indonesia Bebas Malaria, dimana pemerintah dan masyarakat perlu membuat kegiatan-kegiatan inovasi dan pemberdayaan masyarakat yang mengungkit program eliminasi malaria. Sebab itu pemerintah sangat mendukung kegiatan-kegiatan Kader Malaria Kampung yang didampingi petugas kesehatan puskesmas.

Pemerintah berharap muncul satu atau dua kegiatan-kegiatan inovatif yang menggerakkan masyarakat di kampung-kampung memperbaiki lingkungan, memakai kelambu berinsektisida, menjaga kesehatan dan meningkatkan pengetahuan terkait pencegahan malaria. Untuk itu upaya eliminasi malaria perlu di lombakan di tingkat kampung. Selain itu, tokoh agama, Babinsa dan Babinkamtibmas, guru dan pelaku usaha juga perlu diperkuat keterlibatannya dalam gerakan percepatan eliminasi malaria ini.

Diakhir sambutan Pj Bupati yang dibacakan Asisten 1 Michael Suruan, Pj Bupati menghimbau Dinas Infokom supaya melakukan pemasangan baliho dan spanduk di jalan-jalan utama dan di sekolah-sekolah.

Sebab menurut Pj Bupati, pendidikan pencegahan malaria diperkuat tidak saja di sekolah tetapi juga di rumah-rumah ibadah.

Melalui sambutan tertulisnya, Pj Bupati juga menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang baik Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Mitra yang terjalin selama ini. Selamat ber-Jambore.. selamat berkumpul dan saling belajar satu sama lain Kader Malaria, Tuhan Memberkati segala upaya kita. Terima kasih.

Turut hadir dalam kesempatan itu, perwakilan dari Polres Sarmi, perwakilan dari Kodim 1712 Sarmi, Kabag Humas dan Protokoler Sarmi Ronaldy Irfak, S.T, Staf PR Perdhaki Jakarta Sonya Elisabeth Kepala SSR Perdhaki Kabupaten Sarmi Elias Hardiman, Kepala Distrik Sarmi Kemal K.N Dimo, S.P, Kepala Distrik Pantai Timur Barat Daud Vokames, S.IP, dan tamu undangan.

Pembukaan Jambore Kader Malaria, ditutup dengan foto bersama yang dilanjutkan dengan pemeriksaan malaria kepada tamu undangan yang hadir.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here