Diskominfo Sarmi – Dalam mendorong pemanfaatan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) di Kabupaten Sarmi, UNICEF melalui Yayasan Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan Papua serta Yayasan Gapai Harapan Papua bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sarmi menyelenggarakan kegiatan “Workshop Layanan Imunisasi dan Peningkatan Pemanfaatan ASIK Bagi Petugas Imunisasi Di Kabupaten Sarmi,” Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Lantai ll Hotel Twelve, Jumat, 19/1/2024.
“Apa yang dicatat harus dikerjakan dan Apa yang dikerjakan harus dicatat, artinya setiap hal yang dikerjakan harus terlaporkan, karena itu bukti bahwa kita benar-benar bekerja,” demikian di ungkapkan oleh Dorlina R. L Haay Penanggung jawab Program Imunisasi dan Juru Imunisasi seluruh Puskesmas se-Kabupaten Sarmi dan juga selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sarmi saat membuka dengan resmi kegiatan tersebut.
Platform ASIK (Aplikasi Sehat Indonesiaku) merupakan aplikasi terpusat yang digunakan untuk input dan monitoring data perkembangan pasien/peserta program termasuk layanan imunisasi untuk seluruh tenaga kesehatan layanan Primer (Kemenkes RI). Hal itu disampaikan oleh Field Officer Program Imunisasi Yayasan Gapai Harapan Papua mitra UNICEF.
Pelaksanaan kegiatan ini merupakan bentuk intervensi langsung dalam menyikapi persoalan situasi pemanfaatan ASIK di Kabupaten Sarmi, petugas imunisasi harus rutin menginput data imunisasi pada ASIK agar hasil capaiannya kelihatan.
Selain itu dalam kegiatan ini ada beberapa topik yang disampaikan juga yakni Situasi Capaian Imunisasi Rutin, Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dan Imunisasi TT Tahun 2023 di Kabupaten Sarmi, tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini untuk meningkatkan layanan dan capaian imunisasi di tahun ini dan untuk meningkatkan keaktifan petugas imunisasi dalam melakukan penginputan data imunisasi pada ASIK secara rutin di Puskesmas se-Kabupaten Sarmi.
Pak Yasman selaku Penanggung jawab Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua menyampaikan, penginputan data imunisasi menggunakan ASIK tentunya sangat penting, salah satunya dapat membantu dalam kebutuhan-kebutuhan administrasi yang diperlukan di waktu mendatang, kemudian dampak yang diterima apabila capaian ASIK nya rendah yaitu berkurangnya alokasi dana dari Pemerintah Pusat kepada Fasyankes (Fasilitas Pelayanan Kesehatan) terkait.
“Saat ini petugas imunisasi telah dimudahkan dalam melakukan pencarian sasaran di ASIK karena telah terintegrasi dengan DISDUKCAPIL sehingga yang dibutuhkan hanya NIK sasaran, sehingga diupayakan agar setiap bayi sesegera mungkin telah memiliki NIK,” katanya.
Dokumentasi : Humas dan Protokoler Kabupaten Sarmi