Diskominfo Sarmi -Sampah yang menggunung selama berhari-hari di Pasar Sentral Mararena Sarmi, diakui masih kurangnya perhatian dari semua pihak baik dinas terkait maupun masyarakat yang setiap hari berjualan di pasar, terutama akan kebersihan lingkungan itu sendiri.
Hal tersebut disebabkan karena masih kurangnya armada pengangkut sampah, tempat pembuangan sampah sementara, dan jalan masuk pasar yang belum di aspal, sehingga mengakibatkan penanganan sampah di Pasar Senteral Mararena belum tertangani dengan baik hingga saat ini.
Demikian pernyataan yang disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan LB3 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sarmi Agustinus Karubaba, S.Hut saat bersama Pimpinan OPD lainya melakukan negosiasi dengan pemilik hak ulayat terkait pemalangan Kantor Pasar Sentral Mararena Sarmi, Rabu (05/04/2023).
Karubaba mengatakan hal ini harus sesegera mungkin dipikirkan bersama, terutama dinas-dinas terkait seperti Dinas Pemukiman dan Penataan Ruang, Dinas Perindagkop, Bapenda, dan Dinas Lingkungan Hidup, sehingga masalah sampah di Pasar Senteral Mararena dalam waktu dekat sudah bisa teratasi dengan baik, dan kalau tidak maka sampah setiap hari akan semakin menggunung bahkan berhamburan dan membuat para pengunjung akan merasa tidak nyaman.
“Saya berharap agar mari kita sama-sama dinas terkait dapat memberikan dukungan dengan sarana dan prasarana yang ada sehingga kedepan pasar senteral ini akan lebih baik dari yang kita lihat hari ini,” ujar Karubaba.
Pada kesempatan yang berbeda juga disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sarmi Ir. Clemens Roembiak, M.Si, saat dikonfirmasi via handphone dirinya membenarkan bahwa memang sampai hari ini kita belum melayani sampah di Pasar Sentral Mararena di karenakan kompleks pasar sentral yang belum memungkinkan untuk kendaraan atau truk pengangkut sampah melintas disekitar pasar sentral karena kondisi jalan yang belum diaspal dan belum dibuatkan tempat pembuangan sampah sementara didalam area pasar, dan kurangnya truk pengangkut sampah yang ada sangat terbatas jumlahnya, dan lainnya mengalami kerusakan, sehingga harus ada perhatian serius,” jelasnya.
Roembiak menambahkan, “Kita bersyukur karena dengan dana yang kami miliki sudah cukup untuk menangani masalah sampah di Kabupaten Sarmi, sehingga kedepan yang akan dilakukan sistem managemen pengangkutan akan difokuskan pada tiga titik pelayanan yaitu, Jembatan Merah, Kali Bagre, dan Pasar Senteral Mararena juga akan di taruh bak sampah, tetapi harus dengan posisi lokasinya harus di cor semen, agar posisi bak saat diangkut dengan truk Amrol dalam keadaan aman, kalau tidak aman bak truk akan keluar rel dan akan mengakibatkan kancingan akan terlepas dan rusak.” ungkapnya.
Selanjutnya dirinya mengatakan, dan yang sementara dilakukan oleh petugas kami di lapangan setiap hari saat ini hanya mengambil sampah di tempat pembuangan
sementara yaitu di Kali Bagre dan Jembatan Merah, disisi lain kami juga menemukan banyak tantangan dari masyarakat yang merasa terganggu dengan bauhnya sampah namun bisa diatasi dengan baik dan aktifitas di lapangan bisa berjalan dengan baik pula, dan kami juga memiliki petugas di lapangan kurang lebih 60 staf yang ada, dan mereka mampu untuk mengurus sampah di tempat pembuangan sampah sementara, dan mengangkut sampah lalu membuangnya dipembuangan akhir.
Namun kedepan kalau memang sampah di pasar senteral harus diangkut juga, maka sebagai dinas yang menangani persampahan “Kami siap, karena berhubungan dengan aktifitas penjual dan para pengunjung, maka pasar harus selalu bersih dan sampah seharusnya pula dibuang pada tempatnya,” ujarnya.
Roembiak menambahkan pula, jika semua sudah tertata dengan baik dan didukung dengan fasilitas penunjang yang memadai sudah pasti Pasar Senteral Mararena kedepan akan lebih baik alias bersih, indah, dan dapat dinikmati oleh para penjual maupun pembeli yang akan berkunjung ke pasar untuk berbelanja,” ungkapnya.
Dokumentasi : (Diskominfo Kabupaten Sarmi)