Diskominfo Sarmi—Puskesmas Sarmi terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya bagi para aparatur pemerintah, dengan melaksanakan kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi ASN, PPPK, dan honorer di lingkungan Dinas Kominfo Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, pada Rabu (5/11/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin yang telah dilaksanakan sejak Maret 2025, bertujuan untuk mendeteksi risiko penyakit sejak dini agar dapat ditangani lebih cepat dan tepat. Pemeriksaan dilakukan tanpa biaya, sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam menjaga kesehatan para pegawai.
Ketua Tim CKG Puskesmas Sarmi, dr. Hadiana, M.Kes, menjelaskan bahwa deteksi pra-penyakit dan identifikasi faktor risiko sangat penting untuk mencegah penyakit kronis. “Semua layanan pemeriksaan ini gratis, termasuk konsultasi dan pemeriksaan darah. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dengan biaya,” tegasnya.
Puskesmas Sarmi dikenal aktif menjalankan program CKG, tidak hanya menyasar orang dewasa tetapi juga anak-anak usia sekolah. Tim medis bahkan rutin mengunjungi sekolah-sekolah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap siswa berusia 7 hingga 17 tahun.
“Kami berharap kesadaran masyarakat untuk rutin memeriksakan diri semakin meningkat. Target nasional sebesar 40% masih harus dikejar. Saat ini capaian kami sudah menyentuh angka 25%,” tambah dr. Hadiana.
Kegiatan ini juga mendapat sambutan positif dari para ASN dan pegawai honorer, karena memberikan kemudahan dalam mengakses layanan kesehatan dasar di lingkungan kerja mereka. Pemeriksaan meliputi tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, serta wawancara riwayat kesehatan.
Selain mendorong gaya hidup sehat, kegiatan ini juga menjadi langkah strategis dalam memetakan kondisi kesehatan masyarakat secara menyeluruh di Kabupaten Sarmi. Data yang dikumpulkan akan menjadi dasar dalam perencanaan program kesehatan ke depan.
Melalui program CKG ini, Puskesmas Sarmi tidak hanya hadir sebagai penyedia layanan medis, tetapi juga sebagai mitra pembinaan kesehatan masyarakat. Diharapkan, inisiatif ini terus berlanjut dan menjangkau lebih luas lagi hingga mencapai target nasional, 40%.



