Diskominfo Sarmi – Penjabat Bupati Sarmi Markus O. Mansnembra, SH., MM hadiri kegiatan Konven Pelayan se-Wilayah II GKI di Tanah Papua, bertempat di Jemaat GKI Ora Et Labora Holmafen, Kampung Holmafen, Selasa (07/03/2023).
Diawal sambutannya Penjabat Bupati Sarmi Markus mansnembra mengawali dengan ucapan salam dan salam 5 suku yang beliau selalu gaungkan disetiap kesempatan untuk mempererat kelima suku dalam bingkai kesatuan Kabupaten Sarmi yang harmonis. ”Puji syukur kita semua panjatkan karena masih diberikan kesempatan untuk bersama hadir dalam kesempatan yang berbahagia ini,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sangat berbahagia dan sukacita ini, kami atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Sarmi menyampaikan selamat datang di Kabupaten Sarmi, tepatnya di Kampung Holmafen dalam rangka mengikuti kegiatan Konven Pelayan se-Wilayah II GKI di Tanah Papua, bertempat di Jemaat GKI Ora Et Labora.
Tentunya kegiatan ini adalah amanah dari Tuhan untuk kita sebagai umat ciptaan-Nya, baik yang ada di lingkungan gereja maupun kami yang ada di lingkungan pemerintah, ungkapnya
Kita sepakat kepada apa yang disampaikan pendeta dalam doa barusan, ”bahwa kita semua yang ada di atas tanah ini adalah pelayan- pelayan Tuhan, sehingga dalam pelaksanaan konven ini saya berharap dari apa yang akan dibahas dalam beberapa hari ini kedepan bukanlah formalitas belaka, namun ada tindak lanjut dari Sidang Sinode kita terdahulu di Waropen, harapannya dalam giat konven ini benar-benar menghasilkan buah pikiran, bagaimana kita bisa melakukan pelayanan terbaik bagi jemaat kita yang juga masyarakat Sarmi.
Bagi kami Pemerintah Daerah mengakui bahwa, kami juga adalah pelayan masyarakat dan abdi negara, ujarnya. Terima kasih saya ucapkan kepada ibu Pendeta atas pencerahannya pada hari ini, ucap Mansnembra.
Untuk itu sebagai Penjabat Bupati Kabupaten Sarmi pada kesempatan ini, saya memberikan apresiasi yang luar biasa untuk kita yang hadir disini, bersinergi dalam pembangunan khususnya di bidang keagamaan. Sudah selayaknya kita bersyukur pada hari ini dengan fenomena yang terjadi di luar sana, kita di Sarmi hidup dalam kedamaian, ujar Mansnembra.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Klasis Sarmi Barat Pdt. Ratna Somolinggi, S.Si., Teol juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sarmi yang telah memberikan dukungan atas terlaksananya kegiatan ini, dan juga apreasiasi kepada Jemaat tuan rumah Ora Et Labora Holmafen dan Exodus Mafen Tor yang telah memberikan segalanya demi terlaksananya konven kali ini. Dalam sambutannya, Ratna Somalinggi juga menambahkan apa yang telah kita dengar bersama dalam khotbah tadi, itu akan menjadi ukuran bagi kita menatah pelayanan kita dalam GKI di Tanah Papua dan secara khusus bagi kita Wilayah II GKI di Tanah Papua.
Wakil Ketua Sinode GKI Di Tanah Papua Pdt. Hiskia Rollo, M.Th menyampaikan dengan tegas, bahwa kepada setiap Pelayan Firman yang apabila tidak mengikuti kegiatan ini sampai selesai, maka hak kepegawaiannya dicabut. Untuk itu setiap Pelayan Firman diharapkan memperhatikan hal ini untuk menjadi tanggung jawab pelayanan dimasing-masing klasis dan jemaat dimana saudara-saudari ditempatkan oleh Tuhan.
Dengan mengusung Tema : Kasih Kristus menggerakkan kemandirian gereja, mewujudkan keadilan, perdamaian dan kesejahteraan (2.korintus.5:18-19-mazmur 72:2-3) dan Sub Tema: Konven para Pelayan se Wilayah II GKI Di Tanah Papua membangun kesehatian untuk membangun pembaharuan GKI menuju gereja dewasa, mandiri dan misioner.
Dalam ibadah pembukaan yang dipimpin oleh Pdt. Sientje Latuputty, D.Th, membawa kotbah yang dikutip dari perjanjian baru Injil Markus pasal 9:33-34 dengan Tema: siapa yang terbesar diantara para murid.
Sientje menyampaikan lewat firman Tuhan, bahwa barang siapa yang hendak menjadi seorang yang terpandang, dia harus terlebih dahulu menjadi pelayan. Kata firman Tuhan, orang yang terkemuka akan menjadi orang yang terbelakang. Ketika para murid Yesus bertengkar tentang siapa yang terbesar diantara mereka, Yesus berkata, apakah yang kalian pertengkarkan, jadi jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu hendaklah ia menjadi orang yang terakhir dari semuanya.
Sientje juga mengatakan dalam khotbahnya, sangat tidak setuju dengan istilah dalam GKI di Tanah Papua yang memakai jabatan pejabat gereja. Sebab bagi gereja, kita semua adalah pelayan yang harus melayani dan bukan sebagai pejabat yang dilayani oleh pelayannya.
Hadir dalam kegiatan berbahagia tersebut, Dandim 1712 Sarmi, Sekretaris Sinode GKI di Tanah Papua, serta bapak Mesak Manibor (mantan Bupati Sarmi).
Konven Pelayan kali ini menghadirkan 91 peserta yang terdiri dari 5 Klasis dan satu bakal Klasis Mamberamo Hulu.
Dokumentasi : (Humas dan Protokoler Kabupaten Sarmi)