Pelatihan Keterampilan Kerja Resmi Ditutup, Pemkab Sarmi Dorong Kemandirian Masyarakat

0
63

 

Diskominfo Sarmi—Pemerintah Kabupaten Sarmi melalui Dinas Tenaga Kerja resmi menutup kegiatan pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja yang meliputi komputer, servis HP, sablon, dan menjahit bagi pencari kerja. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 17 hingga 30 September 2025, diikuti oleh 53 peserta usia produktif dari berbagai kalangan di Kabupaten Sarmi.

Kegiatan pelatihan tersebut secara resmi di tutup oleh Asisten ll bidang Ekonomi dan Pembangunan, Flino Baransano, S.Ip, bertempat di Aula Hotel Damar, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, Selasa, 30/09/2025.

Mewakili Bupati Sarmi, Dalam sambutannya, Fillino menyampaikan apresiasi atas semangat peserta selama pelatihan serta komitmen pemerintah daerah dalam mendorong peningkatan kompetensi masyarakat lokal. Pemerintah berharap pelatihan ini tidak hanya berhenti sampai di sini, tapi menjadi bekal nyata bagi saudara-saudara untuk membuka usaha sendiri atau masuk ke dunia kerja yang lebih luas,” ungkap Flino Baransano.

Dengan berakhirnya pelatihan ini, diharapkan para peserta menjadi pionir wirausaha muda di sarmi yang mampu membuka lapangan kerja baru di lingkungannya masing-masing. Pemerintah Kabupaten Sarmi berkomitmen untuk terus mendukung program pemberdayaan serupa di masa mendatang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sarmi, Ottouw G. Samoa, usai pnutupan kegiatan tersebut, menyampaikan harapannya agar para peserta pelatihan yang baru saja selesai mengikuti program pendidikan tersebut, dapat menjadi pionir wirausaha muda di daerahnya masing-masing. Hal ini disampaikannya saat penutupan pelatihan komputer, servis HP, sablon, dan menjahit yang digelar di Sarmi,

Menurut Ottouw, pelatihan tersebut bukan hanya bertujuan memberikan pengetahuan teknis semata, melainkan juga membekali peserta dengan semangat kewirausahaan agar mampu membuka peluang usaha mandiri di tengah keterbatasan lapangan kerja. “Kami harap peserta tidak berhenti di sini, tetapi terus berkembang dan menjadi pelaku usaha baru yang bisa mempekerjakan orang lain,” tegasnya.

Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Sarmi berkomitmen untuk terus mendukung program-program pemberdayaan masyarakat di masa mendatang, khususnya yang masih kelompok usia produktif dan pencari kerja. Menurutnya, peningkatan kompetensi SDM lokal adalah langkah strategis dalam menekan angka pengangguran.

Namun demikian, kata Ottouw, diperlukan kolaborasi lintas dinas agar hasil dari pelatihan ini bisa berkelanjutan. “Yang utama adalah sinergitas dengan dinas-dinas terkait supaya peserta punya peluang kerja atau bisa dibina untuk usaha lanjutan,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa masih banyak ruang yang bisa dimaksimalkan untuk mendukung alumni pelatihan, seperti fasilitasi peralatan usaha, bantuan modal, atau program lanjutan berbasis kelompok. “Jangan sampai mereka hanya terlatih tapi tidak terpakai,” tambahnya.

Langkah konkret yang bisa diambil ke depan adalah mendorong terbentuknya inkubator usaha kecil berbasis klaster keterampilan yang telah diajarkan, seperti kelompok sablon, kelompok menjahit, dan servis HP.

Ottouw juga berharap agar peserta mulai membangun jejaring kerja di lingkungannya sejak dini. “Kalau bisa kerja kelompok dulu, lalu berkembang. Di situ ada proses pembelajaran juga dalam mengelola usaha,” tuturnya.

Dengan bekal dasar keterampilan dan semangat yang telah ditanamkan selama pelatihan, ia optimistis peserta bisa mandiri dan bahkan turut membantu menyelesaikan persoalan pengangguran di Kabupaten Sarmi.(*) By Esris

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here