Dalam rangka meningkatkan kualitas serta kemampuan anak didik terhadap proses pembelajaran yang telah diikuti maka, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sarmi melaksanakan lomba cerdas cermat (CC) tingkat sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), diaula SMU Negeri 1 Sarmi, Selasa,30/4.
Pegelaran uji kopetensi tersebut melibatkan sebanyak 10 sekolah dasar dan 8 sekolah menengah pertama. Dengan materi lomba antara lain, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, PKN untuk SD, sedangkan tingkat SMP ditambah Bahasa Inggris selain materi diatas.

Setelah melalui adu ketepatan menjawab soal-soal yang dibacakan oleh dewan juri dan berdasarkan perolehan nilai tertinggi panitia memutuskan pemenang tingkat SD, juara 1 diraih SD Yapis Sarmi, juara 2 SD Armopa juara 3, SD Santho Antonius, juara 4 SD Ipres Dabe. Sedangkan tingkat SMP, juara 1 direbut SMP N 1 Sarmi, juara 2 SMP Santho Antonius, juara 3 SMP N 2 Sarmi Timur.
Hadiah bagi para pemenang berupa piala dan uang pembinaan rencananya akan diserahkan usai upacara peringatan hari pendidikan nasional 2 mei 2019.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sarmi, Drs Sergius Nita,M.Si, ketika diwawancara tim MC menjelaskan, bahwa selain menyongsong peringatan hari pendidikan Nasional Tanggal 2 Mei nanti, pelaksanaan cerdas cermat bertujuan untuk menguji kemampuan anak didik sekaligus sebagai indikator evaluasi serta motivasi terhadap para tenaga pengajar.
“Lomba ini dilakukan selain untuk mengukur kemampuan, juga menambah referensi serta mengasah mental anak didik juga sebagai tolok ukur kelebihan atau kekurangan guru, agar dapat dibenahi pada sekolah masing – masing” jelas mantan kepala badan keluarga berencana itu.
Menurut Sergius Nita, peningkatan mutu pembelajaran di sarmi bukan hanya terletak pada lembaga sekolah semata, melainkan perlu dilengkapi dengan referensi yang memadai seperti pemanfaatan teknologi informasi, sehingga guru maupun murid dapat mengunakan fasilitas internet yang lagi berkembang saat ini untuk melengkapi kekurangan didaerah.
“Sekarang zaman IT dengan demikian baik pengajar maupun pelajar dapat mencari referensi lewat internet sebagai bahan pendukung dalam proses pembelajaran” katanya. (SDR/PIUS/YEFI)