Diskominfo Sarmi—Dalam rangka memeriakan Hut RI Ke-80, 17 Agustus 2025 mendatang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarmi menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD), di Aula Hotel Rivior Kabupaten Sarmi, Papua, Kamis, 15/08/2025.
Kegiatan tersebut resmi di buka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarmi, Fransina, D. Padwa, di hadiri oleh peserta lomba, para dewan guru, tim penilai, serta tamu undangan lainya.
Dalam sambutanya, Fransina D. Padwa mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya kami untuk mempromosikan dan melestarikan bahasa dan budaya lokal di Kabupaten Sarmi.
Menurut Fransina Padwa, Festival Tunas Bahasa Ibu ini tidak hanya sekedar ajang perlombaan, tetapi juga merupakan wadah bagi generasi muda, untuk belajar dan mengimplementasikan kekayaan bahasa dan budaya daerah. Dengan menggunakan bahasa ibu sebagai bahasa dalam perlombaan ini, dapat meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap bahasa dan budaya lokal.
“Kami percaya, bahwa bahasa dan budaya daerah merupakan bagian penting dari identitas dan jati diri masyarakat sarmi lebih khusus suku manirem, kata Fransina.
Fransina juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan Festival Tunas Bahasa Ibu ini. Saya juga ingin mengapresiasi semangat dan kreativitas para peserta yang telah mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba ini.
Kami berharap, kegiatan ini dapat menjadi ajang yang bermanfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan dan kebudayaan di Kabupaten Sarmi. Semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar dan sukses, serta dapat memberikan hasil yang positif bagi semua pihak yang terlibat, tutur Fransina Padwa.
Di tempat yang sama, Kepala Seksi Kebudayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sarmi Preskila Ambani menyampaikan bahwa, Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan dan melestarikan bahasa dan budaya lokal, khususnya bahasa dari suku Manirem di Kabupaten Sarmi. Selain itu, Festival ini sebagai upaya pelestarian bahasa dan budaya daerah. “Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap bahasa dan budaya lokal,” ujarnya.
Kegiatan yang diperlombakan antara lain, lomba mendongeng dan pidato untuk jenjang SD, serta lomba cerpen, nyanyian rakyat, dan komedi tunggal untuk jenjang SMP.
Preskila menambahkan, kegiatan yang diperlombakan saat ini menggunakan bahasa Manirem (suku sarmi) sehingga peserta harus memiliki kemampuan bahasa yang baik untuk dapat berpartisipasi. “Kami berharap kegiatan ini juga dapat memotivasi siswa-siswi untuk lebih mencintai dan menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.
Festival Tunas Bahasa Ibuyang kami adakan hari ini, tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan bahasa dan budaya lokal, tetapi juga untuk meningkatkan kreativitas dan kemampuan siswa-siswi di Kabupaten Sarmi.
Dalam pelaksanaan festival tersebut, tentunya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarmi bekerja sama dengan berbagai pihak, untuk memastikan kegiatan berjalan lancar dan sukses. Selain itu Dinas Pendidikan Sarmi juga menunjukkan komitmennya dalam melestarikan bahasa dan budaya lokal. (*)by esris