Kegiatan Advokasi dihadiri oleh perwakilan dari lintas sektor di Kabupaten Sarmi, diantaranya BAPPEDA, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM,Tim Penggerak PKK Kampung Kiren, Kampung Bebon, Distrik Bonggo Timur dan calon kader kampung /desa yang akan diintervensi pada tahun 2024.
Tujuan pelaksanaan kegiatan advokasi kelembagaan ini adalah dalam rangka program keterpaduan keamanan pangan, antara lain untuk menyosialisasikan program keterpaduan keamanan pangan kepada lintas sektor terkait, serta menggalang komitmen lintas sektor dalam implementasi dan keberlangsungan program keamanan pangan.
Dalam sambutannya Pj Bupati Sarmi yang diwakili Asisten Bidang Umum dan Administrasi Setda Kabupaten Sarmi, Hans Robert Weyasu, S.E., M.M, menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sarmi memberikan apresiasi yang tinggi dan mengucapkan terima kasih kepada BPOM Jayapura dan semua pihak dalam pelaksanaan program keterpaduan keamanan pangan di Kabupaten Sarmi, sehingga nantinya dapat terwujud “Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman.”
“Melalui kegiatan ini saya berharap kemajuan dan capaian target yang telah dilaksanakan dari program keterpaduan ini, dapat diteruskan oleh pihak OPD terkait yang diintervensi, sehingga keberlangsungan dan kesinambungan program dapat terus berjalan secara mandiri dan dapat dirasakan oleh masyarakat lebih luas,” ungkap Robert Weyasu.
Kepada OPD terkait, Robert Weyasu, berpesan, agar dapat menyelenggarakan kegiatan untuk mendukung dan melanjutkan program keterpaduan keamanan pangan serupa di tahun-tahun berikutnya terhadap kampung/desa, pasar dan sekolah yang ada di Kabupaten Sarmi.
Pada kesempatan yang sama, Imelda Gunawan, S.Si.Apt, selaku Ketua Tim Infokom BPOM Jayapura, mengatakan, “Program keterpaduan keamanan pangan ini merupakan program nasional BPOM RI yang terdiri dari tiga program yaitu Desa Pangan Aman, Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas, dan Sekolah dengan PJAS (Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah) Aman.”
Lanjut, ia katakan, “Program ini merupakan gerakan pemberdayaan masyarakat/komunitas dengan meningkatkan kemandirian untuk menjaga keamanan pangan bagi komunitasnya baik di desa, pasar maupun sekolah.”
“Ketiga program ini menuju pada pembangunan SDM, salah satunya adalah penurunan stunting dari 20% menjadi 14%.” tutur Imelda Gunawan, saat memaparkan materi, “Rencana Pelaksanaan Program Prioritas Nasional Desa, Pasar dan Sekolah Tahun 2024.”
“Intervensi keamanan pangan pada kegiatan Desa Pangan Aman, Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas dan PJAS Aman merupakan serangkaian kegiatan yang dimaksudkan untuk mendorong komunitas desa, komunitas pasar dan komunitas sekolah agar dapat berpartisipasi dan mandiri dalam pembinaan dan pengawasan keamanan pangan khususnya dikomunitasnya masing-masing.
Hal ini sejalan dengan arah kebijakan pembangunan Kabupaten SARMI tahun 2023 diprioritaskan pada, Optimalisasi SDM di Kabupaten Sarmi yang berdaya saing, berkarakter, dan handal.” Sambungnya.
Imelda Gunawan yang juga selaku pemateri dari Baperlitbang Kabupaten Jayapura ini mengatakan, bahwa Baperlitbang Kabupaten Sarmi harus bisa menganggarkan untuk keberlangsungan program keterpaduan keamanan pangan.
Melalui Program GerMas SaPa, (Gerakan Masyarakat Sadar Pangan), Imelda Gunawan berharap, BPOM Sarmi bersama lintas sektor terkait bersepakat memberikan nilai lebih, untuk unsur “Aman” pada jargon (jaringan komunikasi) Sarmi “Beribadat” (Bersih, Indah, Barokah, Aman dan Tertib).
“Sehingga dengan terwujudnya Pangan Aman di Desa-desa, Pasar dan sekolah-sekolah, bersama kita bisa ciptakan Kabupaten Sarmi yang Handal, Unggul, Makmur dan Berkeadilan,” tutup Imelda Gunawan.
Dokumentasi : Humas dan Protokoler Kabupaten Sarmi
