Diskominfo Sarmi – Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Setda Kabupaten Sarmi Hans Robert Weyasu, S.E., M.M mewakili Pj Bupati Sarmi Markus O. Mansnembra, S.H., M.M, membuka Rapat Koordinasi Lintas OPD bertempat di ruang rapat Bappeda Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, Selasa, 12/12/2023.
Rapat tersebut digelar oleh Bappeda Kabupaten Sarmi bekerja sama dengan Satgas Stunting BKKBN Provinsi Papua, dalam rangka membahas persiapan pelaksanaan rembuk stunting tingkat Kabupaten Sarmi.
Rapat Koordinasi ini juga dihadiri oleh 8 OPD, masing-masing diwakili oleh sejumlah staf yang menangani program/kegiatan terkait kegiatan stunting diantaranya, DP2KB, Dinas Perindakop, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas PUPR, Dinas Kominfo, Dinas Pertanian, dan Bappeda, dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sarmi, yang dihadiri oleh Kepala Kantornya Michel Dandirwalu, S.Th., M.M, sedang 8 OPD lainnya berhalangan hadir.
Dalam arahannya Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Hans Robert Weyasu menyampaikan bahwa dalam rangka penurunan angka stunting hendaknya setiap Pimpinan OPD dapat menterjemahkan, merancang, dan mengusulkan program/ kegiatan yang tepat guna sehingga angka stunting di Kabupaten Sarmi terus mengalami penurunan secara drastis sesuai harapan kita bersama.
Hans Robert Weyasu, juga menyampaikan bahwa penanganan stunting di daerah adalah merupakan salah satu tugas Penjabat Bupati yang dinilai oleh pemerintah pusat, oleh sebab itu ia berharap kepada setiap pimpinan OPD agar benar-benar serius, serta dapat memberikan dukungan penuh terhadap program penurunan angka stunting, sebab katanya, ini adalah tanggung jawab kita bersama.
Menurut Hans Robert Weyasu, angka stunting kita di tahun 2023 ini dikategorikan masih tergolong tinggi, masih di angka 22,5%, untuk itu dirinya meminta kepada semua pihak pemangku kepentingan di daerah ini, untuk dapat menjadikan Sarmi sebagai ‘SA KO BESTI’ (Sarmi Komitmen Bebas Stunting), “Mari Kitong Sayang Sarmi,” ungkapnya.
Dirinya juga memotivasi 16 OPD terkait, agar senantiasa dapat melakukan kerja ekstra, membangun koordinasi, menyamakan presepsi, dan juga menjalin kerja sama antar OPD, sehingga percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Sarmi ini dapat segera terwujud, harapnya.
Kemudian, dari Satgas Stunting BKKBN Provinsi Papua Lydiana Bete Taek, S.TP, memaparkan tentang kondisi stunting daerah.
Menurut Lydia, angka stunting di Kabupaten Sarmi, di tahun 2022 berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mengalami penurunan 7,1% menjadi 25,6 % dibanding tahun 2021 sebesar 32,7 %.
Selanjutnya Lidya menuturkan, bahwa berdasarkan Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (Data E-PPGBM) Dinas Kesehatan Kabupaten Sarmi, tahun 2023 angka stunting kita mengalami penurunan di angka 22,5%.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Sosbud Bappeda Kabupaten Sarmi Marethe C. Wersemetawar, S.Sos, memaparkan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) Pelaksanaan Aksi Integrasi Rembuk Stunting (Aksi 3).
Marethe menjelaskan, adapun tujuan pelaksanaan rembuk stunting ini adalah; Pertama, menyampaikan Analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting di Kabupaten Sarmi; Kedua, mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi; dan Ketiga, membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di Kabupaten Sarmi.
Dalam rapat tersebut berhasil ditetapkan pelaksanaan rembuk stunting tingkat Kabupaten Sarmi pada tanggal 19 Desember 2023, dengan mengambil tempat di Aula BKPSDM, peserta terdiri dari Forkopimda, Kepala OPD, LSM, Tokoh Agama, TP PKK Kabupaten Sarmi, DWP Kabupaten Sarmi, Kepala Distrik, Kepala Kampung, Kepala Puskesmas, Pj. Gizi Puskesmas, dan Tenaga Ahli P3MD Kabupaten Sarmi.
Dalam rembuk stunting nanti, diharapkan juga masing-masing OPD (16 OPD) dapat mempresentasikan pelaksanaan kegiatan konvergensi pencegahan stunting tahun 2023, dan perencanaan kegiatan konvergensi pencegahan stunting tahun 2024.