Diskominfo Sarmi – Badan Pengurus Wilayah Kerja Gereja Bethel Indonesia Kabupaten Sarmi menggelar Rapat Kerja Ke- 2, bertempat di gedung gereja GBI Filadelfia Sarmi, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, Selasa, 16/1/2024.
Bupati Markus O. Mansnembra, S.H., M.M, melalui sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sarmi, Michel Dandirwalu, S.Th., M.M, menyampaikan bahwa Badan Pengurus GBI Filadelfia Sarmi hendaknya menjadikan Raker ll Kabupaten Sarmi sebagai momentum strategis untuk melakukan evaluasi terhadap program kerja, serta menjadikan wahana untuk membahas dan menggodok penyusunan perencanaan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Gereja sebagai mitra pemerintah diharapkan dapat terus mengembangkan model pelayanan yang kreatif dan inovatif, agar eksistensi gereja semakin berdampak bagi pertumbuhan iman umat maupun kemajuan masyarakat.
“Saya berharap kemiteraan yang telah terbangun sinergi, konstruktif antara GBI dengan Pemerintah Kabupaten Sarmi selama ini dapat dipertahankan. Kontribusi dan partisipasi aktif yang telah disumbangkan hendaknya dapat ditingkatkan” ujar Pj Bupati Sarmi.
Markus Mansnembra juga menambahkan, salah satu program pemeritah yang perlu diikuti oleh gereja adalah membantu penurunan angka stunting di Kabupaten Sarmi, dan juga ikut menciptakan situasi aman dan damai pada pesta demokrasi yaitu Pemilihan Umun 2024, di Kabupaten Sarmi.
Sementara itu Ketua Badan Pengurus Daerah GBI Papua Pdt. Yohosua Giay, S.Th, dalam sambutannya menyampaikan bahwa melalui rapat kerja ini kita dapat duduk bersama untuk membahas program kerja tentang pelayanan di masing-masing jemaat.
Raker kali ini dengan mengusung tema : Sehati Menuntaskan Amanat Agung.
Di katakan Pdt. Yohosua Giay, GBI sebagai salah satu gereja yang bersifat apostolik dan selalu harus melakukan pengutusan, maka itu GBI harus berani untuk memberikan kader terbaiknya untuk di utus sebagaimana gereja mula-mula berani memberikan Paulus dan Apolos untuk di utus demi memberitakan Injil Kerajaan Allah.
Hakekatnya menurut Pdt. Yohosua, adalah pelayanan gereja menggembalakan dombah-domba-Nya sebagaimana Yesus menyatakan itu bagi Petrus.
Melayani pasti ada tantangan dan masalah yang dihadapi, namun kunci untuk tetap bertahan dan menerima berkat Tuhan dalam penggembalaan adalah “jangan mengeluh,” sebab melalui tantangan iman, kita pasti tumbuh dalam pelayanan untuk menjadi pemenang, pinta Pdt. Yohosua.
Lantaran itu, Pdt. Yohosua mengingatkan kepada para pelayan gereja untuk selalu memiliki hati hamba untuk dapat melayani dan memenangkan jiwa-jiwa, maka itu, Pdt. Yohosua memberikan empat ciri sekaligus menjadi pegangan dalam pelayanan.
Empat ciri ini harus menjadi pegangan yakni harus memahami panggilan Tuhan, selain itu melayani Tuhan, menghidupi panggilan Tuhan, merespon panggilan Tuhan.
Selain itu, melayani Tuhan, dan menjadi gembala bagi jiwa-jiwa yang di selamatkan. Untuk itu harus di lakukan dengan kerendahan hati karena sudah saatnya kita harus menuntaskan amanat agung, imbuhnya.
Dokumentasi : Humas dan Protokoler Kabupaten Sarmi